USAHA PETERNAKAN AYAM PEDAGING (BROILER)

USAHA PETERNAKAN AYAM PEDAGING (BROILER) merupakan salah satu jenis usaha yang sudah tak asing lagi di negara-negara di dunia kususnya di indonesia. USAHA PETERNAKAN AYAM PEDAGING (BROILER) sangat mudah ditemukan di berbagai pelosok desa di indonesia.
Karena kebutuhan akan adanya daging ayam sangatlah tinggi. Bahkan menurut badan penelitian terpercaya konsumsi daging ayam di Indonesia masih jauh tertinggal dengan Negara-negara yang maju. Hal ini disebabkan beberapa faktor. Salah satunya adalah usaha peternakan ayam broiler di tanah air belum mampu dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan adanya daging ayam.

Usaha peternakan ayam broiler dibagi menjadi tiga kategori, yaitu peternakan  rakyat, usaha kecil peternakan dan perusahaan peternakan.

1.      Peternakan rakyat
Peternakan rakyat yaitu usaha peternakan ayam yang jumlahnya tidak melebihi 15.000 ekor per periode produksi.
2.      Usaha kecil peternakan
Usaha kecil peternakan adalah usaha budidaya ayam yang jumlahnya tidak melebihi dari 65.000 ekor per periode produksi.
3.      Perusahaan
Perusahaan peternakan adalah usaha menengah dan besar di bidang usaha budidaya ayam yang jumlahnya lebih besar dari 65.000 ekor per periode produksi.

USAHA PETERNAKAN AYAM PEDAGING (BROILER)


Ada beberapa konsep dalam mendirikan usaha peternakan ayam boiler:

KONSEP 5 W + 1 H
                                        WHAT     : apa yg akan diusahakan & bentuk akhir
                                        WHY       : alasan memilih usaha
                                        WHERE  : lokasi sesuai RUTR, jauh dr pemukiman, dll
                                        WHEN    : timing berusaha
                                        WHO       : orang yg mengelola
                                        HOW       : teknis & non teknis pengelolaan

USAHA PETERNAKAN AYAM PEDAGING (BROILER)

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

DALAM PERENCANAAN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER (PEDAGING)


1.       LOKASI PETERNAKAN
2.       SISTEM PERKANDANGAN
3.       JENIS AYAM ATAU BREED
4.       SISTEM PEMELIHARAAN
5.       MANAJEMEN PEMELIHARAN
6.       PERIJINAN
7.       PARAMETER USAHA PETERNAKAN AYAM PEDAGING (BROILER)



1.       LOKASI PETERNAKAN


 Sebelum melakukan USAHA PETERNAKAN AYAM PEDAGING (BROILER) hal yang paling utama adalah lokasi peternakan.
 Pilihlah lokasi yang ideal atau sedapat mungkin tanah datar dengan akses jalan yang bagus (dapat dilewati truk besar) dengan iklim yang sejuk, kuantitas dan kualitas air yang bagus. Lahan sebaiknya dipinggir, jauh dari perkampungan penduduk (untuk menjamin biosecurity).



2.  SISTEM PERKANDANGAN AYAM BOILER


a.        Arah kandang ayam broiler

  Arah kandang harus membujur dari timur ke barat atau sebaliknya searah dengan pergerakan terbit dan tenggelamnya matahari agar dapat menghindarkan ayam dari stres karena terkena paparan sinar matahari secara langsung

b.      Konstruksi kandang ayam broiler

Jenis kandang ayam boiler ada empat (4) macam yaitu :

i.      Kandang darat atau postal  
  
Kandang jenis ini biasanya dibuat di daerah sejuk yang masih sedikit jumlah penduduknya sehingga tidak ada halangan angin untuk berhembus melalui kandang. 
Kandang menggunakan alas (litter) sekam atau serutan kayu tergantung ketersediaan bahan-bahan yang ada di daerah masing-masing. 

ii.    Kandang panggung darat
Kandang  jenis ini kandang yang berdiri tidak langsung di atas tanah tetapi bertumpu pada kaki-kaki yang menyebabkan kandang ini mempunyai kolong.
Keuntungan kandang jenis ini adalah: Ventilasi udara di dapat dari kiri-kanan, depan-belakang dan atas-bawah.
Kandang jenis ini banyak disukai karena membantu ayam agar tidak kepanasan walaupun kandang berada di daerah panas.
Kandang jenis ini juga memerlukan alas (litter) sekam di masa awal pemeliharaan dalam (14 hari pertama).

iii.   Kandang panggung air 
 Jenis kandang ini sama seperti kandang panggung tetapi didirikan di atas kolam atau tambak sehinga peternak selain mendapatkan hasil dari pemeliharaan ayam sebagai hasil utama, peternak juga mendapat hasil dari kolam atau tambak di bawah kandangnya.
Jenis kandang ini sangat populer di daerah Jawa Barat bagian timur.


 iv.   Kandang tertutup (closed house)
 Kandang yang konstruksinya serupa dengan kandang darat tetapi semua sisi kandang tertutup kecuali di kedua ujungnya. 
Ventilasi udara di dapat dari hembusan angin yang digerakan (disedot) oleh kipas yang berada di salah satu ujungnya sementara di ujung lainnya diberi kisi-kisi (cooling pad) sehingga angin dapat berhembus melaluinya.  Kisi-kisi dapat dialiri air untuk menurunkan suhu udara yang berhembus karena tarikan kipas.
Jenis kandang seperti ini banyak digunakan untuk pemeliharaan ayam bibit (parent stock) yang membutuhkan kondisi pemeliharaan yang sebaik mungkin.


c.  Ukuran kandang dan jarak antar kandang

i.      Lebar kandang ideal adalah 6 meter dan maksimal 8 meter.  Panjang tergantung lahan atau disesuaikan dengan kemampuan kerja untuk 1 (satu) tenaga kerja.  Tinggi kandang ideal 2.5-3 meter tergantung bahan atap yang dipakai. 
ii.     Bahan yang digunakan harus yang kokoh sehingga tidak mudah roboh oleh angin dan bisa melindungi dari panas dan hujan. 
iii.    Jarak antar kandang idealnya adalah 20 meter dengan jarak minimum selebar kandang (diukur dari teritis atau ujung atap ke teritis atau ujung atap). 
iv.    Kapasitas kandang harus disesuaikan dengan kemampuan dalam menjual hasil kelak (sebaiknya menggunakan sistem all in all out).



d.  Peralatan penunjang produksi

i.      Sumber air dan peralatannya (pompa air dan toren atau bak penampung air atau drum  penampung air). 
ii.     Daya listrik cukup untuk semua peralatan utama dan lampu yang ada di lokasi.
iii.    Tempat pakan dan minum beserta tali dan kawat penggantungnya.
iv.     Layar penutup kandang baik di bagian luar maupun bagian dalam (layar dalam).
v.      Peralatan pemanas untuk DOC beserta penunjangnya (seng brooder, tali penggantung dan tempat minyak tanah atau gas).
vi.     Seketan (pembatas) bambu untuk membagi kandang menjadi beberapa bagian.
vii.    Mess karyawan beserta gudang pakan dan peralatan yang layak pakai.
vii.    Peralatan tambahan lain : alat suntik otomat untuk vaksinasi, alat semprot yang cukup kuat untuk membersihkan kandang saat istirahat kandang.



3.  JENIS AYAM BOILER ATAU BREED


 Beberapa strain ayam yang dijual di Indonesia : Hubbard, Cobb, Ross, Lohmann, Avian, Arbor Acres, Hi-bro dan ISA Vedette.
 Umumnya peternak lebih menyukai tipe fast growth dan slow feathering (cepat tumbuh tetapi pertumbuhan bulunya lambat).


4.  SISTEM PEMELIHARAAN AYAM BOILER


a.  Umur Ayam 
 Sistem all in all out dimana satu umur ayam masuk ke lokasi peternakan, dipelihara sampai pada ukuran panen kemudian dikeluarkan secara bersamaan sehingga tidak ada ayam yang berbeda umurnya dalam satu lokasi dan kalaupun terpaksa tidak boleh lebih dari satu minggu sehingga rantai penularan penyakit dapat diputus dan proses pembersihan kandang dapat dilaksanakan dengan baik dan benar supaya benar-benar sucihama. 

b.  Tenaga kerja
Dengan pemberian pakan secara manual, seorang tenaga kerja dapat merawat 3.000-4.000 ekor dan untuk yang ahli. Dengan peternakan kandang modern seorang tenaga kerja dapat merawat sampai 20.000 ekor.
Sistem pemberian upah dapat bulanan, ekoran panen (tergantung jumlah kilogram panen dikalikan nilai rupiah per kilogramnya) tergantung kesepakatan yang dibuat sebelumnya.


5.  MANAJEMEN PEMELIHARAAN


a.  Persiapan kandang
b.  Sistem brooding (induk buatan)
c.  Pemberian pakan dan air minum
d.  Pengaturan layar dan litter
e.  Program vaksinasi dan pengobatan
f.  Pencatatan dan penimbangan
g.  Grading dan pemanenan

6.  PERIZINAN


a.  Izin Usaha Peternakan Rakyat
Untuk ayam pedaging dengan jumlah ayam ≤ 15.000 ekor.  Ijin ini hanya diperlukan persetujuan dari lingkungan dan kelurahan atau desa setempat.
b.  Izin Usaha Peternakan
Untuk ayam pedaging dengan jumlah ayam ≥ 15.000 ekor.  Ijin ini memerlukan persyaratan yang lebih rumit seperti ijin prinsip dari bupati atau walikota dan pemeriksaan AMDAL.


7.  PARAMETER PRODUKSI


a.  Laju Kematian (mortality rate)
b.  Asupan Pakan (feed intake)
c.  Berat Badan
d.  Laju Konversi Pakan (feed conversion rate)
e.  Indeks Prestasi (IP).

Demikianlah artikrel yang saya buat mengenai USAHA PETERNAKAN AYAM PEDAGING (BROILER) semoga bermanfaat.


Terimakasih atas kunyjunganya
Semoga bermanfaat

Related Posts :

0 Response to "USAHA PETERNAKAN AYAM PEDAGING (BROILER)"

Posting Komentar